peresensi : Habib Ziadi Thohir
Pendiri
Nahdlatul Wathan (NW) yaitu Allohu yarham TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
sebagai ulama yang konsisten berpegang teguh pada fikrah dan manhaj Ahlus Sunnah Wal jamaah (ASWAJA) sangat concern
dalam mengcounter fikrah sempalan nan menyimpang.
Beberapa
fakta tertulis dari pernyataan di atas di antaranya adalah beliau menulis
sekaligus merekomendasikan beberapa kitab-kitab penting yang sangat pantas
dimiliki oleh murid-murid beliau, pecinta, dan kaum penganut aqidah Aswaja
secara umum.
Beliau
menulis, “Di antara kitab yang sangat perlu atau penting dimiliki dan dijiwai
oleh tiap-tiap muslim yang sayang pada imannya adalah:
![]() |
Syaikh Yusuf Ad-Dajwi |
1. KITAB GAUTSUL IBAD BI BAYANIR RASYAD KARYA SYAIKH MUSTAFA ABU
SAIFUL HAMAMI
2. BARAHINUL KITAB WAS SUNNAH AN-NATIQAH ALA WAQA’IT TALAQAT
AL-MAJMUAH MUNJAZAH AU MUALLAQAH KARYA SYAIKH SALAMAH AL-QUDA’I AL-AZZAMI
AS-SYAFI’I
3. AL-BARAHIN AS-SYATI’AH FI RADDI BA’DIL BIDA’I AS-SYA’IAH KARYA
SYAIKH SALAMAH AL-QUDA’I AL-AZZAMI AS-SYAFI’I
4. FURQANUL QUR’AN BAINA SIFATIL KHOLIQ WA SIFATIL AKWAN KARYA SYAIKH
SALAMAH AL-QUDA’I AL-AZZAMI AS-SYAFI’I
5. AL-ISYFAQ ALA AHKAMIT THALAQ KARYA SYAIKH MUHAMMAD ZAHID
AL-KAUTSARI
6. TAKMILAH ARRAD ALA NUNIYAH IBNUL QAYYIM KARYA SYAIKH MUHAMMAD ZAHID
AL-KAUTSARI
7. SYIFA’S SAQOM FI ZIYARATI KHAIRIL ANAM KARYA IMAM TAQIUDDIN
AS-SUBKI AL-MISRY
8. AD-DURRAH MUDI’AH FI RADDI ALA IBNI TAIMIYYAH KARYA IMAM TAQIUDDIN
AS-SUBKI AL-MISRY
9. AS-SAIFUS SAQIL FI RADDI ALA IBNU ZAFIL KARYA IMAM TAQIUDDIN
AS-SUBKI AL-MISRY
10. AL-I’TIBAR FI BAQA’I AL-JANNI WA AN-NAR KARYA IMAM TAQIUDDIN
AS-SUBKI AL-MISRY
11. DAF’US SYUBAH MAN SABBAH WA TAMARRADA WA NASABA DZALIKA ILA AS-SAYYID
AL-JALIL IMAM AHMAD KARYA IMAM TAQIYUDDIN ABU BAKAR AL-HISHNI
![]() |
Syaikh Yusuf An-Nabhani |
12. SYAWAHIDUL HAQ FIL ISTIGASHAH BI SAYYIDIL KHOLQI KARYA IMAM YUSUF
ISMAIL AL-NABHANI
13. RO’IYYAH AS-SUGHRA BI ZAMMIL BID’AH WA MADHI ASSUNNAH AL-GARRA’
KARYA IMAM YUSUF ISMAIL AL-NABHANI
14. KASYFUL IRTIYABFI ATBA’I MUHAMMAD BIN ABDIL WAHHAB KARYA IMAM
MUHSIN AMIN AL-AMILY
15. LUZUMIT TALAQ ATSALATS DUF’AH LIMA LA YASTATI’ AL-ALIM DAF’AHU
KARYA SYAIKH MUHAMMAD HIDR AS-SHANQITY
16. TANBIHUL MUKMININ LIMAHASID DIN KARYA SYAIKH YUSUF AD-DAJAWI
17. AL-MAQSID AS-SADID FI BAYANI KHOTO’I AS-SYAUKANI FIMA IFTATAHA BIHI
RISALATAHU FI QAULIL MUFID KARYA IMAM SIBAWAIH DI ZAMANNYA, SYAIKH ALI
AL-MALIKI.”
Salah seorang ikhwan, saudara kami
yaitu Dr. H. Abdul Aziz Sukarnawadi, MA mencoba mengupas atau mereview kitab-kitab yang disebut oleh Syaikh
Zainuddin di atas. Ia memberi judul “PERISAI
KE-ASWAJAA-AN NAHDLATUL WATHAN: Membedah 17 Literatur Anti Wahabi
Rekomendasi Pendiri NW.”
Satu persatu kitab-kitab di atas
ditelaah pembahasan (point) utamanya. Ulama-ulama yang menulis kitab-kitab itu pun disajikan profil
singkatnya oleh Aziznawadi, panggilannya di dunia maya.
Menurut kami, setidaknya ada
beberapa kesimpulan yang kami dapat peroleh dari pembacaan kami terhadap resensi
kitab-kita rekomendasi Maulanasyaikh yang dipaparkan Dr. Aziznawadi
![]() |
Dr. Aziznawadi |
Pertama, Maulanasyaikh adalah
seorang pejuang aqidah Aswaja yang murni. Ini dibuktikan dengan deretan
kitab-kitab yang direkomendasikan oleh beliau adalah kitab-kitab yang mempertahankan
hujjah dan jawaban aswaja atas beragam pemikian penyimpang, baik dari segi
aqidah, fiqhiyah, muamalah, dan fikriyah (pemikiran). Kurang lebihnya beliau
berkata melalaui kitab-kitab tersebut, “Jika kalian ingin tahu prinsip
perjuangan saya (keaswajaan beliau),
miliki dan baca kitab-kitab itu.”
Kedua, sesungguhnya Maulanasyaikh
memiliki referensi bahan bacaan yang sangat luas. Kami meyakini sebelum beliau
merekomendasikan kitab-kitab di atas, beliau sudah lebih dulu menelaah
pemikiran –pemikiran yang dianggap menyimpang dengan membaca langsung dari
induknya. Contoh: ketika beliau merekomendasikan kitab Ad-Durrah Mudi’ah Fi Raddi Ala Ibni
Taimiyyah dan kitab As-Saifus Saqil Fi Raddi Ala Ibnu Zafil
keduanya karya Imam Taqiuddin As-Subki
Al-Misry, pasti beliau sudah membaca kitab-kitab karya Syaikh Ibnu Taimiyah dan
Ibnul Qayyim terlebih dahulu. Atau beliau mencocokkan apa yang ditulis oleh
Imam As-Subki, dengan terjun langsung mengecek di kitab Ibnu Taimiyah dan Ibnul
Qayyim. Sebab, naluri keulamaan beliau pasti menuntun ke arah sana.
Ketiga, dengan luasnya bahan bacaan
beliau, hal itu membuat beliau hati-hati memberi rekomendasi terhadap suatu
permasalahan, terutama menyangkut aqidah dan fikriah. Bagi faham aswaja, vonis
syirik, kafir, bi’ah, dan sesat itu ditetapkan dengan ilmu, bukan emosi apalagi
perasaan. Ilmu dan kajian mendalamlah yang menuntun pelabelan terhadap vonis-vonis bagi prilaku menyimpang. Hal
tersebut merupakan ranah para ulama yang diakui keilmuan dan kesalihannya. Jadi
bukan sembarang orang asal bunyi sesat,
syirik, kafir, atau bid’ah tanpa mengkaji referensi yang muktabar.
Keempat, setelah kami mengamati
resensi/review buku “PERISAI KE-ASWAJAA-AN NAHDLATUL WATHAN: Membedah 17
Literatur Anti Wahabi Rekomendasi Pendiri NW.” Kami menemukan fakta bahwa
11 dari 17 kitab rekomendasi Maulanasyaikh itu adalah karya ulama-ulama
Universitas Al-Azhar atau ulama kelahiran Negeri Mesir. Kitab yang kami maksud
adalah kitab nomor 1 sampai 10 ditambah kitab no 16. Ini fakta yang menarik sekali. Bapak Maulanasyaikh
diakui sudah akrab dengan kitab lintas mazhab, dan beliau melalui rekomendasi
ini mengakui keunggulan karya-karya ulama Al-Azhar dalam memperjuangkan
eksistensi Aswaja di dunia Islam.
Mengapa harus 11 kitab itu, padahal
banyak karya lain yang lebih komprehensif? Kami menangkap pesan tersirat (isyarat)
bahwa jika ingin mengetahui lebih dalam
hujjah Ahlus sunnah dalam beragam aspek, cukup telaah seksama dan jiwai
kitab-kitab masyaikh Al-Azhar. Dengan kata lain seolah beliau merekomendasikan
begini, “Jika kalian ingin menjadi pendekar Aswaja, belajarlah ke Al-Azhar
Mesir.”
Setidaknya isyarat belajar ke Mesir inilah
yang kami peroleh dari rekomendasi 17 kitab di atas. Jadi, bagi abituren NW
yang belajar ke Mesir bisa dibilang minger karena bisa menangkap pesan rahasia Maulanasyaikh. Bukankah dalam wasiat
Renungan Masa tertulis
Malahan maulana banyak bersurat
Di samping tersurat banyak tersirat
Mutiara hikmat penuh isyarat
Lahir batinnya membawa rahmat
Kelima, sekiranya hari ini
maulanasyaikh masih hidup, kami meyakini bahwa beliau pasti merekomdasikan
sejumlah kitab terbaru lagi kontemporer yang layak dimiliki. Mengingat beliau
adalah kutu buku yang selalu update terhadap berbagai kajian-kajian baru. Terlebih
lagi beragam isu yang hadapi ummat Islam hari ini tidak saja menggoyahkan
manhaj aswaja yang dulu kerap diselewengkan, namun mencoba meruntuhkan Islam
dan mengoyak-oyak Al-Qur’an dan Hadits Nabi saw. Musuh-musuh Islam sudah tidak
malu-malu lagi mengacak-acak Al-Qur’an dan merendahkan sabda-sabda Nabi saw
yang mulia. Oleh karena itu perlu kiranya Dewan Musytasar NW melanjutkan
tradisi “rekomendasi” kitab-kitab yang sangat layak dimiliki oleh warga NW
khususnya, dan ummat Islam pada umumnya. Tidak saja merekomdasikan calon-calon
kepala daerah, calon anggota dewan, atau calon presiden saja.
Keenam, kitab-kitab yang
direkomendasikan Maulana di atas sangat langka. Bahkan kami meyakini tidak
dimiliki setengahnya atau mungkin kurang oleh Tuan Guru dan akademisi NW. Jadi,
PBNW perlu mendistribusikan kitab-kitab tersebut sebagai amanah Sang pendiri
NW. Kitab-kitab itu perlu didalami, dikaji, diseminarkan bila perlu
diterjemahkan oleh kader-kader NW.
Terakhir, selamat kepada akhi fillah
wa fin Nahdhah, Dr. Aziznawadi atas resensi bukunya yang sangat berharga. Mudah-mudahan
barakah dan menginspirasi khalayak ramai, utamanya kaum Nahdliyyin.
Wallohu A’lam bis showab
Komentar
Posting Komentar